Langsung ke konten utama

RUPST: Tahun 2022 Pakuwon Jati Catat Pendapatan Perseroan Rp5,98 Triliun


Dalam gelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Hotel Sheraton, Gandaria City, Jakarta, Selasa pagi (27/6/20230), perseroan Pakuwon Jati menyepakati membagikan dividen tunai senilai Rp313,03 miliar atau setara Rp6,5 per saham. 

thepropertycom (JAKARTA). PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) di tahun 2022 lalu, mencatat pendapatan perseroan sebesar Rp5,98 triliun atau meningkat 4,79 persen dari tahun sebelumnya (2021) yang hanya sebesar Rp5,71 triliun.

“Dividen yang dibagikan secara tunai ini, menggambarkan komitmen Pakuwon Jati kepada para pemegang saham PWON,” kata Director and Corporate Secretary Pakuwon, Minarto Basuki kepada awak pers.


Selain itu, perseroan juga siap menggelar sejumlah proyek baru dengan melakukan ekspansi besar-besaran di kota Surabaya dengan memperbanyak proyek kondominium serta menambah luas area mal, sekaligus membangun proyek mixed use, diantaranya  hotel, perumahan dan pusat perbelanjaan yang tersebar di Bali, Jawa Tengah dan Batam. Perseroan siap menggelontorkan dana Rp1,5 triliun untuk membeli lahan di pulau Bali, Batam dan Jawa Tengah.

Berdasarkan komposisi pemegang saham per tanggal 31 Mei 2023, masyarakat sudah memiliki saham perseroan sebesar 15,08 miliar atau setara 31,32 persen. Pakuwon Arthaniaga sebagai pengendali perseroan, menguasai saham sebesar 68,68 persen.


Pada bagian akhir, Director Business Development Pakuwon Group, Ivy Wong menuturkan, Pakuwon Jati akan segera melakukan akuisisi beberapa produk properti dan lahan yang memiliki opportunity di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya untuk memperluas area mal yang menjadi fokus andalan Pakuwon Jati.[redtp17/foto:wan]


Link



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...