Langsung ke konten utama

TRINA Solar Siap Pasok Kebutuhan Energi Surya Nasional, Tahun 2050 Target Energi Terbarukan Indonesia 31 Persen

 

Tahun 2025 Pemerintah Indonesia menetapkan target energi terbarukan sebesar 23 persen dan pada tahun 2050 diharapkan bisa mencapai 31 persen

thepropertycom. Energi Matahari atau tenaga surya merupakan sumber energi terbarukan terbaik. Untuk saat ini, energi terbarukan di Indonesia baru menyumbang sekitar 11 sampai 14 persen kebutuhan nasional. 

Head of Southeast Asia Trina Solar APAC Region, Elva Wang mengatakan, potensi Indonesia untuk memanfaatkan energi surya sangat besar. Namun, menurut Elva, Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan berat, karena konsumsi energi terkait dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi. 

Hasil laporan Outlook Transisi Energi Indonesia, yang dikeluarkan International Renewable Energy Agency (IRENA) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Oktober tahun lalu, menyebutkan, diperkirakan populasi Indonesia akan mencapai 335 juta orang dalam tiga dekade mendatang, dampaknya permintaan listrik akan tumbuh lima kali lipat menjadi lebih dari 1.700 terawatt hour (TWh) pada tahun 2050.


"Saat ini, Indonesia menempati urutan ke tujuh di Asia Tenggara untuk pemakaian energi surya. Agar Indonesia dapat bertransisi dengan cepat dan mampu memenuhi target menuju energi bersih, maka Indonesia harus mempercepat penyebaran energi surya. Tenaga surya adalah pilihan yang tepat karena sudah tersedia," ujar Elva kepada awak pers dalam acara Media Briefing Invitation bertajuk 'Trina Solar Indonesia The World Leading PV and Smart Energy Total Solution Provider'


"Modul energi surya dapat dipasang dengan cepat di atap rumah dan pada lahan kosong.Trina Solar melayani semua segmen pasar, baik untuk residensial, komersial dan industri. Tenaga surya memberikan kebebasan kepada penghuni perumahan dan kalangan bisnis untuk memitigasi kenaikan harga listrik, dan berkontribusi terhadap energi terbarukan," tegas Elva. 


Rangkaian produk Trina Solar yang berdaya tinggi dan sangat efisiensi dalam pemakaian energi akan sangat membantu Indonesia untuk menuju negeri yang ramah lingkungan. [redtp17]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...