Langsung ke konten utama

PCP dan TEC Launching Workspace Premium Office Building

 

Permintaan terhadap ruang kerja premium merupakan hal penting dalam gedung perkantoran besar.

theproperty. Pacific Century Place (PCP) bersama The Executive Centre (TEC) secara resmi meluncurkan kerjasama alias partnership untuk menggarap sekaligus menghadirkan solusi ruang kerja yang nyaman, premium dan fleksibel bertajuk Executive Centre @ PCP

Seremonial partnership ini digelar dihadapan wartawan dan sejumlah rekanan kedua perusahaan itu, dalam acara Gala Dinner di gedung FWD, kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (15/2/2023). 

Country Manager Pacific Century Place (PCP) Jakarta, Patricia Tjandrawinata mengatakan, partnership strategis yang dilakukan kedua belah pihak sebagai bentuk respon untuk mengikuti perubahan sistem kerja dalam lingkungan kerja. 

"Karyawan kantoran jelas membutuhkan ruang kerja dinamis yang berkualitas sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan irama kerja saat terjadi pandemi," ujar Patricia. 


Oleh karena itu, sambung Patricia, permintaan terhadap ruang kerja premium merupakan hal penting dalam gedung perkantoran.

"Kemitraan Executive Centre @ PCP sangat strategis dan diharapkan mampu menjawab kebutuhan pasar ruang kantor yang ideal," tandas Patricia. 

Patricia meyakini ketersediaan ruang kerja premium di PCP akan bisa memenuhi kebutuhan penyewa dalam industri workspace yang semakin dinamis.

"Sebagai anak perusahaan Pacific Century Premium Developments (PCPD) yang berbasis di Hong Kong, PCP akan terus menjadi pelopor dalam industri workspace premium gedung perkantoran Indonesia," ujarnya.

Di tempat yang sama, Founder sekaligus CEO The Executive Centre (TEC) Paul Salnikow, mengapresiasi bentuk kerjasama atau partnership dengan PCP. Menurutnya, partnership itu sebagai salah satu cara untuk memperluas produk dan layanan TEC.

"Sebagai penyedia workspace premium di Asia, kami akan bekerja keras untuk memenuhi permintaan workspace premium dari berbagai perusahaan multinasional maupun nasional yang ada di Indonesia," ungkap Paul.

Perlu diketahui, Executive Centre @ PCP merupakan lokasi premium ketiga TEC di Indonesia dari 180 fasilitas lainnya yang berlokasi di 33 kota di negara-negara Asia Pasifik. 

Adapun fasilitas baru yang ditawarkan TEC diantaranya, advanced connectivity, mini data-center, infrastruktur dan ruang kerja yang aman dan nyaman serta area umum, seperti  huddle booth, call rooms, dan lounge

Desain interior kontemporer kantor yang disuguhkan TEC berjumlah 260 workstation dengan luas lebih dari 1.600 meter persegi yang dilengkapi dengan standing desk, kursi ergonomis Herman Miller. 

Sedangkan gedung PCP sendiri merupakan jantung utama Central Business District (CBD) di pusat kota Jakarta. Keberadaan gedung PCP terkoneksi dengan trotoar pejalan kaki, pusat perbelanjaan atau mall, hotel bintang lima serta apartemen. [redTP17]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...