Langsung ke konten utama

Luar Biasa...!!! Konsumen Terus Memburu Perumahan di Serpong dan Tangerang, Bekasi Sepi? Ini Penyebabnya...!!!

 

Sejumlah wilayah di daerah Tangerang, Serpong dan sekitarnya terus diburu investor, pengembang dan konsumen rumah. Area Serpong dan Tangerang masih menjadi pilihan favorit dibandingkan Depok, Bogor, Sentul serta Bekasi.

thepropertycom. Ada beberapa faktor yang kemungkinan besar membuat daerah Tangerang dan Serpong menarik, diantara ialah karena kedua lokasi itu dekat dengan Jakarta, aksesibilitasnya lengkap, kenyamanan dan keamanan lingkungannya kondusif, hadirnya beberapa pengembang besar terpercaya (Sinar Mas Land, Summarecon Serpong, Ciputra Grup, Alam Sutera dan Paramount Land) serta infrastruktur yang memadai. 

Berdasarkan data thepropertycom dari sejumlah narasumber, sekitar 75 persen lahan di daerah Serpong dan Tangerang digarap pengembang besar, dengan membuat komplek hunian yang luas tanahnya mulai dari 90 sampai 120 meter persegi per unit rumah. 

Harga per unit hunian yang dipasarkan pengembang besar mulai dari Rp1,5 miliar hingga Rp20 miliar. 


Selebihnya (25 persen), per unit rumah dengan luas tanah 60 sampai 72 meter persegi, digarap pengembang menengah. 

Harga per unit rumah yang ditawarkan pengembang menengah, mulai dari Rp550 juta sampai Rp850 jutaan. 

Sedangkan untuk hunian di kawasan Bekasi dan sekitarnya, diperkirakan sekitar 85 persen digarap pengembang menengah dengan membuat hunian yang luas tanahnya mulai dari 60 sampai 90 meter persegi per unit rumah. Harga yang dibandrol berkisar antara Rp450 sampai Rp800 jutaan per unit rumah. 

Pengembang besar yang menggarap areal Bekasi dan sekitarnya masih sangat terbatas, seperti Summarecon Bekasi dan Ciputra grup. Lahan hunian yang digarap pengembang besar, luas tanahnya mulai dari 90 sampai 120 meter persegi per unit rumah. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp1,5 sampai Rp5 miliar per unit rumah. 

Ada beberapa faktor yang kemungkinan besar  membuat komplek hunian di Bekasi dan sekitarnya kurang diminati, diantaranya karena lokasinya jauh dari Jakarta, aksesibilitas masih terbatas, rawan kriminalitas, suasana lingkungannya masih kurang nyaman, kemacetan lalu lintas, serta infrastrukturnya belum memadai. 

Namun, saat ini wilayah Bekasi dan sekitarnya terus melakukan pembenahan infrastruktur. Komplek hunian di Bekasi dan sekitarnya, masih sangat berpeluang besar diminati konsumen sebagai hunian alternatif. [redtp17]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...