Langsung ke konten utama

Olympic Bangun Persada Lakukan Ground Breaking Akses Langsung Kawasan OCBD ke Tol BORR



PT Olympic Bangun Persada selaku pengelola kawasan OCBD (One Central Business District), bersama Pemerintah Kota Bogor menggelar Ground Breaking Toll BORR sebagai akses langsung untuk kawasan OCBD di Kedung Halang, Bogor, Jumat pagi ini (25/8/2023),

thepropertycomm (Bogor). Seremonial ini dihadiri Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto, CEO PT Olympic Bangun Persada, Norman Edward Sebastian, Founder Olympic Group Au Bintoro, Direktur Utama PT. Marga Sarana Jabar, Dedi Krisnariawan Sunoto, Direktur Utama PT. Jasa Marga Related Business Denny Abdurachman, Direktur Utama PT. Jasa Marga Toll Road Operator Yoga Trianggoro , Vice CEO Imelda Fransisca, Kepala Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kota Bogor Rena Da Frina, SP, MM.




Tol BORR ini berfungsi untuk peningkatan kapasitas Simpang Jalan Raya Bogor - Jalan Sholeh Iskandar - Jalan Tol Bogor Ring Road pada On Ramp Kedung Halang yang dikenal dengan sebutan ‘Zero Kilometer From Toll Road’.

Turut hadir dalam Ground Breaking itu sejumlah selebriti diantaranya Gading Marten sebagai salah satu pemilik Fullbelly & Sportainment, sebuah fasilitas olahraga indoor terlengkap dengan cafe yang akan dibangun di kawasan OCBD Bogor. 

Sedangkan Raffi Ahmad yang berhalangan hadir adalah pemilik RANS ACADEMY yang akan membuka salah satu pusat latihannya di Fullbelly & Sportainment. Kehadiran kedua figur selebriti ini diharapkan dapat menjadikan OCBD sebagai salah satu destinasi gaya hidup baru di kota Bogor.




CEO PT. Olympic Bangun Persada, Norman Edward Sebastian dalam sambutannya saat ground breaking, berharap dengan dimulainya pembangunan konstruksi akses langsung dari kawasan OCBD menuju tol Bogor Ring Road (BORR), akan dapat memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi penghuni di kawasan OCBD, namun juga aksesibilitas dan mobilitas masyarakat sekitar.[redtp17/foto:wan]

Kontak Redaksi: 0812 8934 9614

Email Redaksi: wawankuswandi0506@gmail.com







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...