Langsung ke konten utama

Ayo Ikutan...!!! Onduline Gelar Kompetisi OGRA Asia 2023, Total Hadiah USD 9.200

Produsen atap bitumen ramah lingkungan Onduline, PT Onduline Indonesia gelar kompetisi Onduline Green Roof Award (OGRA) Asia 2023, berhadiah total USD 9.200.

thepropertycom (Jakarta). Kompetisi dibuka sejak 14 April 2023 lalu. Batas waktu pengumpulan karya lomba 30 Agustus 2023 pukul 23.59 WIB. Setelah itu dilakukan tahap penjurian sepanjang September 2023.

Pengumuman pemenang dijadwalkan Oktober 2023. Peserta yang yang ingin berkompetisi wajib mengisi formulir pendaftaran melalui website www.ogra-contest.com.


Kompetisi OGRA Asia 2023 ini diikuti peserta asal Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Thailand. "Peserta antusias luar biasa, khususnya India dan Filipina. Mereka bersemangat mengikuti OGRA Asia 2023 Asia,” jelas Onduline Asia Pacific Director Olivier Guilly dalam siaran pers, Kamis (6/7/2023).

Dalam ajang IndoBuildTech 2023 di ICE BSD, Serpong, Tangerang, Kamis (6/7/2023), Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane menyampaikan terima kasih atas antusiasme peserta kompetisi. 


Ketua Green Building Council Indonesia Iwan Prijanto mengatakan, setiap negara harus membuat komitmen dan target untuk menurunkan emisi sebagai wujud menyikapi maraknya bencana alam.

Sementara itu, Principal Architect Archimetric Ivan Priatman mengatakan, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan menghasilkan biaya operasional yang lebih rendah 20 sampai 30 persen dibandingkan dengan biaya operasional bangunan konvensional. 

Hadiah total uang tunai OGRA Asia 2023 sebesar USD 9.200 atau setara Rp145 juta dan piala eksklusif untuk semua pemenang. Pemenang pertama akan menerima USD 3.300 setara Rp52 juta, juara kedua USD 2.300 atau Rp36 jutaan, juara ketiga USD 1.600 atau Rp25 jutaan, serta juara 4 & 5 masing-masing USD 1.000 setara Rp15 jutaan. Juara 1 dan 2 juga akan diundang sebagai pembicara utama di sejumlah kegiatan Onduline.[redtp16]









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...