Langsung ke konten utama

Pembangunan Rumah MBR Terancam Stagnan: Harga Rumah Subsidi Belum Naik, Harga Material Bangunan Meroket...!!!

 

Pembangunan rumah subsidi untuk MBR terancam stagnan. Harga rumah subsidi belum naik, tetapi harga material bangunan terus meroket...!!! Pengembang masih menunggu keputusan Pemerintah soal kenaikan harga rumah subsidi. 

thepropertycom (JAKARTA). Sejumlah pengembang rumah subsidi mengeluh karena harga jual rumah subsidi belum naik dalam 3,5 tahun terakhir ini. Pemerintah yang pernah menjanjikan kenaikan harga rumah subsidi, belum juga membuat keputusan yang mendukung pengembang. 


Pengembang rumah subsidi di seluruh Indoneia masih menunggu janji pemerintah. Pasalnya, inflasi dalam 3,5 tahun terakhir ini, sudah naik dua digit, serta harga bahan bangunan yang terus naik. 


Namun, dalam situasi yang sesulit ini, pengembang masih tetap berupaya membangun meski dengan margin yang tipis. Asosiasi REI ingin terus mempertahankan usaha dan membantu pemerintah dalam menjalankan tanggung jawab penyediaan rumah, bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 


Tanggungjawab menyediakan rumah bagi MBR adalah kewajiban negara dalam hal ini Kementerian PUPR. Seperti diketahui sektor properti berkaitan dengan 174 industri nasional. Kalau sektor industri nasional stagnan, maka ekonomi akan terganggu. 

Realisasi rumah MBR tahun ini harus tetap berjalan untuk memastikan pasokan rumah rakyat tetap terpenuhi, termasuk dengan dukungan skema pembiayaan KPR, melalui BP Tapera dalam membantu keterjangkauan membeli rumah bagi MBR.[redtp16]




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...