Langsung ke konten utama

Nah Lho...!!! Ternyata KPR dan KPA Berlaku Juga Buat Warga Asing, Begini Ceritanya....

 

KPR dan KPA J Trust Bank ternyata berlaku juga buat Warga Negara Asing (WNA). Lantas, bagaimana prosedur pengurusannya? Begini ceritanya... 

thepropertycom (JAKARTA). Bank JTrust Indonesia Tbk atau J Trust Bank melakukan penandatanganan kerjasama dengan Alam Sutera Grup untuk pembiayaan kepemilikan properti melalui produk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA). 

Penandatanganan itu berlaku untuk tiga kawasan hunian premium di Alam Sutera grup yaitu Suvarna Sutera, Ayodhya, dan EleVee.


Hadir dalam sesi penandatanganan, Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai bersama Direktur J Trust Bank Widjaja Hendra dan President Director Alam Sutera Grup, Joseph Sanusi Tjong beserta jajaran Direksi Alam Sutera Grup, Lilia Setiprawarti Sukotjo dan Ang Le Mui. 

"Kami optimis sektor properti akan kembali tumbuh. Pembiayaan KPR dan KPA ini untuk mendukung pemerintah dan pelaku usaha properti di Indonesia," ujar Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai. 


J Trust Bank telah mempersiapkan produk unggulan KPR dan KPA dengan rate yang sangat kompetitif dan jangka waktu pembiayaan hingga 30 tahun. KPR dan KPA J Trust Bank juga berlaku bagi warga negara asing (WNA). 

Pemberian fasilitas pembiayaan ini diharapkan memberi kemudahan kepada konsumen dalam melakukan cicilan rumah jangka panjang dengan bunga yang menarik. Presiden Direktur Alam Sutera Grup, Joseph Sanusi Tjong menyatakan, Alam Sutera Grup, akan berusaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan hunian terbaik sesuai kebutuhan konsumen. 


"Dengan adanya kemudahan dan dukungan fasilitas pembiayaan dari J Trust Bank, diharapkan dapat membantu meringankan masyarakat dalam mewujudkan memiliki hunian di Alam Sutera," ungkap Joseph Sanusi Tjong.[redtp17]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...