Langsung ke konten utama

Harta Kekayaan Mereka Mencapai Rp772,9 Triliun, Menelusuri Properti Mewah Hartono Bersaudara di Australia Barat

 

Kabar soal sejumlah keluarga konglomerat Indonesia membeli properti mewah di luar negeri, bukan hal yang istimewa alias biasa-biasa saja. 

thepropertycom (JAKARTA). Hartono Bersaudara (Robert Budi Hartono dan Michael Hartono) masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia yang mempunyai properti mewah di Jutland Parade, Australia Barat. 


Robert dan Michael Hartono merupakan dua sosok pewaris perusahaan manufaktur rokok kretek Djarum dari ayahnya. 

Dua bersaudara ini mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari investasi di Bank Central Asia (BCA Bank). 

Jika harta kekayaan mereka digabungkan, maka nilainya mencapai US$52,4 miliar atau setara dengan Rp772,9 triliun.


Berdasarkan penelusuran thepropertycom dari berbagai sumber, Hartono bersaudara membeli blok raksasa di Jutland Parade, sebuah kawasan elit Dalkeith Perth, Australia Barat. Kawasan ini lokasinya sangat istimewa, karena berada di tepi sungai Swan yang mengalir melalui Perth.













Berdasarkan laporan The West Australian, Hartono membagi tanah dan mengembangkan lima rumah. Salah satu bangunan yang terbesar adalah untuk dia dan istrinya. 

Hunian yang digunakan sebagai rumah liburannya ini memiliki luas 1800 meter persegi, tiga lantai, sembilan kamar tidur, 12 kamar mandi. 

Adapun, dua rumah di tepi sungai dengan empat kamar tidur itu merupakan milik anak-anaknya, yaitu Vanessa dan Stefanus Hartono. 

Daerah Dalkeith Perth ini, sangat terkenal sebagai gudangnya rumah-rumah mewah dan megah. Harga rumah di kawasan Jutland Parade sangat tinggi. 

Contohnya, rumah mewah bergaya Georgian dengan luas tanah 2.372 meter persegi, harganya mencapai 16,5 juta dolar Australia atau setara dengan Rp160,7 miliar.[redtp16/dbs]





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...