Langsung ke konten utama

Mana Lebih Menguntungkan Untuk Investasi, Beli Rumah Tapak atau Unit Apartemen? Ini Jawabannya...!!!

 

Membeli hunian untuk tempat tinggal pribadi atau keluarga merupakan sebuah pilihan. Namun, untuk kondisi zaman sekarang, fungsi hunian bisa dimanfaatkan sebagai ladang investasi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Anda tinggal memilih, apakah membeli rumah tapak atau unit apartemen. Mana hunian yang lebih menguntungkan untuk investasi...??? 

thepropertycom (JAKARTA). Untuk area perkotaan, membeli apartemen untuk investasi tentu sangat menguntungkan dibandingkan membeli rumah tapak. Sebaliknya, untuk wilayah pinggiran kota yang suasana alamnya masih natural, membeli rumah tapak untuk investasi berpotensi meraih keuntungan. 

Rata-rata harga satu unit apartemen di daerah perkotaan untuk ukuran satu bedroom berada di kisaran Rp500 sampai Rp800 jutaan. Sedangkan, untuk harga sewa perbulan berada di kisaran Rp5 sampai Rp10 jutaan, maka dalam waktu sekitar 5 tahun, profit keuntungan sudah bisa dihitung, apalagi bila pasaran harga sewa naik.

Sedangkan membeli apartemen di area pinggiran kota untuk investasi, sangat lambat untuk meraih keuntungan karena unit apartemen di pinggiran kota lebih didominasi untuk tempat tinggal.

Di sisi lain, membeli rumah tapak di daerah perkotaan potensi untuk mendapatkan keuntungan dari investasi sangat kecil. 

Rata-rata harga rumah tapak di perkotaan berada di kisaran harga mulai dari Rp600 sampai Rp1 miliaran. Sedangkan harga sewa pertahun rumah tapak berada di kisaran Rp40 sampai Rp50 juta pertahun. Maka keuntungan investasi yang diperoleh sangat kecil dan bisa terjadi perlambatan dalam penyewaan.


Umumnya harga sewa rumah tapak stagnan untuk jangka waktu sekitar 3 sampai 5 tahun. Namun, bila membeli rumah tapak di pinggiran kota bersuasana natural dengan harga rata-rata Rp300 sampai Rp500 jutaan dan harga sewa rumah tapak pertahun di kisaran Rp30 sampai Rp40 jutaan, maka prospek keuntungan sudah dapat dikalkulasi. 

Sekarang tinggal Anda yang menentukan, pilih rumah tapak atau apartemen untuk berinvestasi? Jawabannya hanya Anda yang tahu....[redtp17]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...