Langsung ke konten utama

Ini Buktinya...!!! Hunian TOD Meningkatkan Daya Beli Publik Terhadap Rumah, Kereennn Guys...

 

Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian pengembang properti ialah hunian berkonsep TOD, sebaiknya dibandrol dalam kisaran harga, mulai dari Rp600 juta sampai Rp1 miliaran ke atas

thepropertycom (JAKARTA). Pengembangan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) untuk negara yang padat penduduknya seperti Indonesia, menjadi pilihan tepat. Konsep TOD bisa diterapkan melalui mixed use project properti antara rumah tapak dan apartemen.

Pada prinsipnya, konsep TOD ini merupakan bentuk produk hunian yang bisa diakses dengan mudah melalui berbagai moda transportasi publik.  

Konsep hunian, baik rumah tapak maupun apartemen yang berbasis TOD akan memudahkan penghuni menjalani aktivitas rutinnya tanpa ada kendala dalam masalah transportasi.


Hunian apartemen maupun rumah tapak yang memakai model TOD menjadi solusi terbaik dalam sebuah kota yang padat populasinya dan bisa langsung memberi solusi terhadap berbagai hambatan, terkait permasalahan transportasi pribadi yang penggunaannya sangat tinggi.

Untuk mengurangi problem transportasi inilah, TOD menyediakan fasilitas perumahan, komersial, dan hiburan yang dekat dengan area transportasi dan diharapkan bisa meningkatkan penggunaan transportasi publik. 

Produk  properti yang menggunakan pola TOD akan memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah tapak maupun apartemen, ketika akan berangkat kerja atau melakukan aktivitas rutin lainnya.


Manfaat lain yang bisa diambil dari hunian konsep TOD ini ialah penawaran hunian TOD yang dilakukan pengembang akan menarik konsumen. Pada akhirnya pertumbuhan hunian akan berkembang lebih dinamis. 

Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian pengembang properti ialah hunian berkonsep TOD, sebaiknya dibandrol dalam kisaran harga, mulai dari Rp600 juta sampai Rp1 miliaran ke atas. 


Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), permintaan publik terhadap rumah mencapai angka 800.000 unit pertahun. 

Permintaan itu, diharapkan akan terus meningkat setiap tahun, dengan catatan hunian yang dipasarkan pengembang properti, berkonsep TOD disertai harga yang terjangkau untuk kelas sosial ekonomi menengah ke bawah.[redtp17]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hahaha....Cuma di Indonesia Koruptor Dimanjakan

  Rakyat percaya koruptor berhasil ditangkap. Tapi, rakyat tidak percaya pada hukuman yang akan diterima koruptor. Rata-rata koruptor kelas kakap divonis hukuman sangat ringan. Ini jelas menodai rasa keadilan rakyat. Kasus korupsi terus merajalela di bumi pertiwi. Rakyat semakin gondok dan kecewa dengan keuangan negara yang mudah digerogoti para koruptor. Hebatnya lagi, para koruptor ini sebagian besar adalah oknum pejabat negara dan menteri yang secara ekonomi sudah lebih jauh dari cukup alias super mapan. Korupsi terjadi bukan karena ada kesempatan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor rakus, serakah dan bermoral bejad. Lebih parah lagi, ada sebagian oknum koruptor yang diklaim sebagai tokoh agama yang paham betul tentang hukum-hukum Tuhan, juga melakukan korupsi. Saat ini, di Indonesia berlaku jargon ‘ Yang miskin makin miskin kalau tidak punya jabatan, yang kaya makin kaya bila punya jabatan ’, di lingkaran kekuasaan. Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat-penj...

Rupiah Masih Terkapar: Halo Indonesia, Apa Kabar?

  Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum menunjukkan pergerakan besar untuk memperkuat rupiah. Ini terjadi karena, masih banyaknya kebijakan pemerintah yang belum fokus dan tidak menunjukkan skala prioritas. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Kalau boleh saya berkata jujur, saat ini Indonesia dalam keadaan kurang baik. Kenapa? Salah satu indikatornya adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS masih berkisar Rp16.862,90 ( https://www.bi.go.id/ ). Rupiah tampaknya tidak berdaya menghadapi pukulan mata uang negeri Paman Sam. Melemahnya nilai tukar rupiah ini, tentu akan berdampak signifikan bagi pasar keuangan nasional, aspek ekonomi lokal serta berpotensi membuat situasi politik nasional sedikit terguncang. Grafik melemahnya nilai tukar rupiah berlangsung cukup lama, sekitar tiga minggu terakhir ini. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor internal dalam negeri dan pengaruh ekonomi eksternal (internasional). Melemahnya nilai tukar rupiah, pasti berdampak langsung pada sekto...

Fenomena Aksi Cabul Negeri Beradab...

  Kasus sejumlah dokter yang mencabuli pasiennya saat melakukan praktik merupakan fenomena baru yang cukup menakutkan kaum perempuan, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan. Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negeri yang beradab, masyarakatnya ramah-tamah, sopan santun, serta beretika/berbudaya luhur hasil warisan dari nenek moyang bangsa. Namun, sekarang negara ini semakin terjerembab dalam lingkaran nafsu syahwat dan aksi cabul yang tidak lagi mengenal rasa malu. Jauh sebelum aksi cabul dilakukan para dokter, sudah banyak kasus pencabulan terjadi, mulai dari puluhan santriwati yang dicabuli hingga hamil oleh oknum pengajar pesantren, dukun cabul yang selalu ada dari zaman ke zaman, guru cabul, pejabat cabul, oknum polisi cabul dan banyak lagi cabul-cabul lainya yang mungkin saja tidak tersentuh media dan hukum. Bahkan, ada kasus pencabulan menghilang tanpa jejak, setelah ada kesep...